Monday 19 November 2012

Being Sick Yet Productive is Possible Nowadays

Ini hari ke-5 setelah 4 hari sebelumnya saya melakukan sebagian besar aktivitas di kasur... Bukan penyakit yang berat sebetulnya, tapi demam dan pusing yang menggila benar-benar berhasil membuat saya oleng ketika harus berdiri lama-lama. Ditambah penyakit negara dunia ketiga, diare kecil. Saya sebut "kecil" karena saya pernah mengalami yang "besar", dengan frekuensi trip kasur-WC yang jauh lebih sering. Tapi kombo diare kecil dengan demam itu akhirnya membuat saya seharian skip kuliah dan 3 hari berikutnya berdiam diri di kamar. Ada bagusnya juga sakit di week-end, ga perlu bolos kuliah banyak-banyak... Maklum, berhubung masuk kuliah pun saya belum tentu paham, apalagi kalau bolos, jadi, unlike pas di Indo, di sini harus rajin-rajin kuliah :p
Sebetulnya yang membuat agak khawatir itu karena fakta bahwa demam itu bukan penyakit tapi hanya gejala. Jadinya saya kepikiran sendiri ancaman kalau demam ini berujung ke sakit typhus seperti di awal tahun kemarin. OH NO!

THE WORST THING of being sick di sini adalah ketika saya harus menyiapkan makan sendiri. Dan saya harus tetap makan demi kondisi yang membaik, walaupun nafsu makan nol. Di sini, ga ada tukang nasi goreng atau bubur ayam lewat depan rumah. Jadi, tidak lain tidak bukan, saya harus masak. To make it's even worse, ketika ternyata...BERAS HABIS. So, I pushed my-weak-self to go to buy the rice at the nearest supermarket. Thank God, nearest store is indeed near, tepat di depan rumah, ga akan lebih dari 100 langkah total dimulai dari kamar sampai ke rak beras di dalamnya. Yah, kira-kira jadi 250 langkah bolak-balik plus ngantri di kasir. Suhu 5 derajat diatasi dengan 2 jaket dan 1 mantel plus syal dan boot. Kalau di Indonesia, saya seperti mau makan di warung penyet depan rumah tapi dressed-up sama seperti kalau mau ke mall. Well, yang penting bisa beli beras. Perut melayu.
Kehilangan nafsu makan, buat saya itu suatu kondisi anomali sekaligus gejala yang sangat jelas bahwa sedang "ada yang salah". Dan keanehan ini sudah dimulai dari 2 hari sebelumnya. Saya yang biasanya agresif melihat makanan yang idle-makanable menjadi harus dicek dan ditungguin hanya untuk memastikan bahwa saya beneran makan :(
Tapi saya bersyukur, diare sudah berakhir kemarin pagi, pusing berakhir kemarin sore, tinggal demam-demam caper yang masih mendorong badan saya untuk terus berdiam di selimut.

THE GOOD THINGS...masih cukup banyak yang bisa saya lakukan dari kasur. Karena berdiri dan bergerak banyak-banyak membuat saya oleng, dengan Oasis sebagai panutan, "so I start a revolution from my bed", hahah... bukan hal-hal besar, but at least saya tidak sama sekali tidak menghasilkan apa-apa...

1. Checking all of my administrative applications online, mulai dari mencoba akses internet banking (cek saldo, uji coba transfer), cek data diri di website CAF untuk housing allowance, dan cek proses residence permit by email.
2. Upgrading and playing my applications in iPod, beli extended kamus French-English, "bersih-bersih" storage dan berhasil reserve some large space in iPod, upgrade gtalk dengan push notification, battle Songpop dengan teman-teman yang dikenal dan ga lagi cari lawan randomly :)
3. Upgrading my dormant blackberry, beluuuum...belum aktif BB service-nya, tapi saya akhirnya INSTALL WHATSAPP LAGI, puas kalian? Hahah, kita lihat ya kali ini berapa lama dia akan bertahan :p

Saya juga jadi tahu sedikit lebih banyak tentang konflik Israel-Palestina, ada lagi selebtwit yang jadi jualan buku, dan juga epic glance of Brittany (now definitely in my to-visit-list)!

Lumayan produktif kan ya, sayangnya...no progress in terms of academic thingy. Ga sanggup secara fisik dan psikis :(
Yah, paling ga, hal-hal yang biasanya ga tersentuh sekarang jadi malah tergerayangi, hahaha...
Atau jangan-jangan, selama ini peras otak demi mengerti instruksi materi dan tugas kuliah in French yang menghabiskan terlalu banyak waktu dan energi?

Doakan kemampuan bahasa saya meningkat ya biar bisa sedia waktu lebih banyak buat main Songpop :))

No comments:

Post a Comment